Jelajahin.com, Temanggung – Penjabat (Pj) Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung bakal memasukkan acara Nyadran Jaran Kepang (Kuda Lumping) dalam agenda tahunan.
“Di samping melestarikan kebudayaan, Nyadran Jarang Kepang ini, salah satunya dalam rangka mendukung event-event pariwisata di Temanggung. Ke depan akan kita dorong setiap tahunnya, di dalam HUT Kabupaten Temanggung agar wisatawan lokal, maupun mancanegara bisa hadir, bisa melihat event-event ini di Temanggung,” ungkapnya usai mengikuti rangkaian Nyadran Jaran Kepang, dikutip Senin (29/07).
Pemkab Temanggung terus berupaya memberikan perhatian besar terhadap semua seni, budaya yang ada, khususnya kesenian kuda lumping
Ia menambahkan, Pemkab Temanggung terus berupaya memberikan perhatian besar terhadap semua seni, budaya yang ada, khususnya kesenian kuda lumping.
“Kesenian kuda lumping ini harus didukung dan dikembangkan sebagai aset kebudayaan yang bernilai tinggi. Di Temanggung ini, ada 800 kelompok kesenian kuda lumping, bahkan di satu dusun itu bisa ada dua kelompok kesenian kuda lumping. Ini yang harus kita dukung terus agar tidak luntur dengan perkembangan zaman,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hary berharap bahwa kaderisasi seniman kuda lumping juga harus dilakukan secara masif melalui pelatihan-pelatihan kepada anak muda, bahkan anak-anak sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP dan MTs, serta SMA, maupun SMK.
“Di sisi lain, para seniman kuda lumping agar lebih kreatif dalam melakukan kreasi dan koreografi baru, agar wisatawan lokal, maupun asing tidak bosan, meski mengunjungi even ini setiap tahun,” ujarnya.
Kesenian tradisional
Sebagai informasi, Jaran Kepang Temanggung atau biasa disebut jaranan merupakan sebuah tarian tradisional yang menampilkan kuda-kudaan dari anyaman bambu yang menakjubkan. Tidak hanya menampilkan sebuah pertunjukan tari yang menghibur, tetapi juga menyimpan nilai-nilai dan cerita kuno yang melambangkan kehidupan dan budaya masyarakat Jawa.
Kesenian tersebut memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Temanggung. Awalnya, tarian tersebut digunakan sebagai sarana dalam upacara keagamaan, upacara adat, serta acara perayaan seperti pernikahan dan festival lokal. Namun, seiring berjalannya waktu, jaran kepang Temanggung juga menjadi daya tarik wisata yang populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Umumnya, pertunjukan Jaran Kepang Temanggung melibatkan sekelompok penari yang mengenakan kostum yang unik dan mengendalikan gerakan anyaman bambu yang membentuk badan kuda. Mereka bergerak dan menari seamenampilkankan-akan mereka benar-benar sedang menunggangi kuda. Gerakan-gerakan lincah dan atraktif ini menjadi daya tarik utama dalam pertunjukan ini. Selain menampilkan keindahan gerakan tari, tetapi juga memainkan alat musik tradisional seperti gamelan dan kendang sebagai pengiring.
Baca Juga: Mengenal Unsur Tari dan Magis dalam Kesenian Jathilan
Dalam beberapa acara adat, masyarakat percaya bahwa jaran kepang dapat mengusir roh jahat, melindungi masyarakat dari bencana, serta membawa berkah dan keberuntungan. Di sisi lain, keberadaan Jaran Kepang Temanggung juga merupakan wujud penghargaan terhadap leluhur dan nenek moyang yang dianggap sebagai penjaga dan pelindung masyarakat.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments