Menikmati Kelezatan Katupat Kandangan

Hidangan Katupat Kandangan sering disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan, seperti hari raya Idul Fitri dan acara pernikahan.

Foto: Heru Yulianto

Jelajahin.com, Kandangan – Selain dikenal memiliki ragam budaya yang unik, Kalimantan Selatan (Kalsel) juga diberkahi berbagai kuliner nikmat yang menggugah selera. Kali ini, Jelajahin.com akan mencicipi salah satu hidangan khas Kalsel yaitu Katupat (Ketupat) Kandangan.

Katupat Kandangan sendiri berasal dari sebuah wilayah kecil yang menjadi ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yaitu Kandangan. Di mana, kabupaten tersebut berdiri sebuah tugu berbentuk ketupat dengan ukuran besar yang sudah menjadi identitas tempat lahirnya kuliner tersebut. Bahkan, Katupat Kandangan juga sudah menjadi sajian spesial bagi masyarakat Banjar.

Sajian spesial

Hidangan Katupat Kandangan sering disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan, seperti hari raya Idul Fitri dan acara pernikahan. Karena bagi masyarakat Banjar, hidangan tersebut menggambarkan simbol kebersamaan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa. Selain itu, keberadaan hidangan tersebut dalam setiap perayaan juga menunjukkan betapa pentingnya peran makanan dalam mempererat hubungan sosial, identitas budaya serta mempertahankan tradisi yang sudah terjaga hingga saat ini.

Hidangan Katupat Kandangan sering disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan, seperti hari raya Idul Fitri dan acara pernikahan.

Biasanya, hidangan Katupat Kandangan disajikan bersama lauk ikan haruan (gabus) asap dan kuah kental bersantan. Ikan haruan dikenal memiliki tekstur daging yang relatif lembut, manis, tidak banyak duri, dan mudah menyerap kuah, sehingga sangat cocok dipadukan dengan kuah santan gurih dari hidangan. Sebelum dimasak bersama santan, haruan terlebih dahulu dipanggang menggunakan api kecil. Tak jarang, beberapa penikmat kuliner juga menambahkan lauk lain seperti telur bebek dengan kerupuk untuk melengkapi sajian ketupat. Untuk rasa, kuliner tersebut didominasi rasa gurih dari ikan asap dan santan, serta manis.

Untuk ketupatnya, hampir sama dengan ketupat dari beberapa daerah yaitu makanan berbahan dasar beras yang dibungkus dalam anyaman daun kelapa muda, lalu di kukus hingga matang. Namun, yang membedakannya adalah penggunaan beras lokal (beras pera) yang disebut beras siam unus sebagai bahan dasar pembuatan ketupatnya. Dalam proses pengukusan ketupat tersebut juga terdapat aroma khas daun kelapa dan menambah kenikmatan saat menyantap Katupat Kandangan.

Dalam hal penyajiannya, ketupat yang sudah dipotong kemudian disiram dengan kuah bersantan yang diracik dari bumbu-bumbu tradisional seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan daun salam, kayu manis, pala, cengkeh, dan kapulaga. Menariknya, biasanya masyarakat Banjar menyantap hidangan menggunakan tangan (bakacak) dan tidak menggunakan sendok, sehingga ketupat terlihat hancur berbulir-bulir. Bagi masyarakat sekitar, menyantap dengan tangan menambah kenikmatan tersendiri dalam sepiring Ketupat Kandangan.

Baca Juga: Mencicipi Sup Jagung Ala Gorontalo

Untuk menikmati seporsi Katupat Kandangan lengkap dengan lauknya biasanya dikenakan harga sebesar Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per porsi. Untuk melengkapi hidangan, pecinta kuliner dapat menikmati hidangan ditemani teh hangat khas dari Kalimantan yaitu teh gunung satria.

Ikuti juga info budaya dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.