Jelajahin.com, Jakarta – Beberapa waktu lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara resmi meluncurkan Museum CAVE Artificial Intelligence (AI) Lorong Waktu Sejarah (LOTUS) di Keraton Kasepuhan Cirebon. Peluncuran tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Center of Excellence Smart Tourism and Hospitality, PT Grhayasa Nusacitra Estima, dan PT Curaweda Palagan Innotech (Curaweda) sebagai upaya memperkenalkan nilai-nilai sejarah sekaligus meningkatkan pengalaman berkunjung (visitor experience).
Keraton Kasepuhan Cirebon adalah pilot project pada program pengembangan destinasi melalui teknologi AI.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf Hariyanto memberikan apresiasi positif atas peluncuran tersebut. Terlebih Museum CAVE AI LOTUS tersebut diluncurkan sebagai upaya memperkenalkan sejarah dan budaya Cirebon melalui teknologi AI.
“Cirebon memiliki potensi wisata budaya yang kuat termasuk wisata alamnya. Tetapi, tidak boleh berhenti di sana karena kompetitor kita sudah bergerak cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi, itulah karakteristik abad atau era modern, di mana perkembangan teknologi informasi termasuk perkembangan sosial budaya itu sangat cepat. Nah, salah satu jawabannya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan di Museum CAVE AI ini,” ungkapnya, dikutip Selasa (29/10).
Ia menambahkan, Keraton Kasepuhan Cirebon adalah pilot project pada program pengembangan destinasi melalui teknologi AI.
“Kementerian Pariwisata akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif juga Kementerian Kebudayaan, bersama-sama mendukung. Kami nanti dengan resource yang ada akan mendorong dan menyosialisasikan, mempublikasikan,” tambahnya.
Pariwisata heritage
Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sri Utari Widyastuti menyampaikan bahwa keraton memiliki pesona tersendiri, kedalaman budayanya memberikan kontribusi bagi budaya tingkat tinggi (high context culture).
“Meski demikian keraton sebagai destinasi wisata heritage ini masih belum mengemas diri sebagai destinasi yang interaktif,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong peningkatan kualitas destinasi pariwisata heritage agar memiliki nilai ketertarikan, daya saing, dan keberlanjutan. Sehingga mampu meningkatkan lama tinggal wisatawan dan kualitas pengalaman wisatawan.
“Atraksi baru CAVE AI Museum ini menjadi penting karena memang Keraton Kasepuhan Cirebon ini menjadi sesuatu sumber yang dari nilai-nilai budaya yang luar biasa, sehingga perlu kita kemas dengan teknologi agar menarik wisatawan,” ujar Utari.
Pada kesempatan yang sama, Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon Muhammad Nusantara juga turut mengapresiasi atas peluncuran dari Museum CAVE AI Lotus di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Ia mengaku sangat senang dengan kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan akademisi dalam mengedukasi generasi muda tentang pengetahuan sejarah yang ada di keraton. Dengan adanya atraksi baru ini, diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang sejarah dengan cara yang interaktif melalui teknologi inovatif.
“Semoga harapannya dengan terciptanya museum Cave AI di Keraton Kasepuhan ini untuk yang pertama kalinya bisa menjadi manfaat secara edukasi sejarahnya dan juga bisa bermanfaat nantinya untuk diterapkan di keraton-keraton yang lain,” katanya.
Perkenalkan keraton Indonesia
Selain itu, CEO Curaweda Azhar Muhammad Fuad yang juga merupakan bagian Tim Efektif Proyek Perubahan menjelasnkan bahwa Museum Cave AI LOTUS tersebut adalah sebuah wahana yang ditujukan untuk memperkenalkan keraton Indonesia kepada masyarakat, sehingga nantinya meningkatkan kualitas kunjungan ke Keraton Kasepuhan Cirebon.
“Kenapa keraton? Indonesia saat ini punya lebih dari 7 candi dan lebih dari 57 keraton. Kami bersama menciptakan untuk mengidentifikasi generasi muda dan memperluas segmen selayaknya kita suka dengan film-film luar negeri seperti suka dengan Iron Man, Spiderman, dan macam-macam, saatnya kita hadirkan Superhero Indonesia dengan yang lebih akurat dengan AI,” jelasnya.
Baca Juga: 3 Kuliner Maknyus Khas Cirebon
Tidak hanya itu saja, Ketua Tim Peneliti Museum CAVE AI Lotus Ersy Ervina pun menerangkan bahwa LOTUS merupakan wahana atraksi wisata edukasi berbentuk CAVE Automatic Virtual Environment yang menghidupkan sejarah dan budaya Indonesia melalui teknologi AI.
“Jadi kita berpikir apa yang harus kita lakukan untuk pariwisata kita, sejarah, budaya kita untuk aset potensi, lalu di luar negeri kita senang masuk museum tapi di Indonesia masuk museum itu kayak gimana gitu ya, ini menjadi satu pemikiran kita ke depan untuk bagaimana membuat suatu wahana yang menarik, pertama keraton menjadi aset budaya, kemudian kita juga harus peduli dengan artefak-artefak,” terangnya.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments