Sensasi Sayur Pedas dari Pandeglang

Angeun lada merupakan hidangan khas Banten yang berakar dari Suku Sunda. Angeun lada berasal dari dua kata, yaitu angeun artinya sayur dan lada artinya pedas.

Foto: Dok.fimela.com

Jelajahin.com, Jakarta – Kabupaten Pandeglang merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Banten. Tidak hanya diberkahi keindahan alam yang memesona, Kabupaten Pandeglang juga kaya akan hidangan-hidangan lezat khas daerah tersebut. Salah satu hidangan yang wajib Anda cicipi ketika berkunjung ke kabupaten tersebut adalah Angeun Lada.

Menariknya, Sejak 14 September 2016 silam, kuliner Angeun Lada telah terdaftar dan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud).

Menurut situs gln.kemdikbud.go.id, warisan budaya Tak Benda adalah keseluruhan peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni. Warisan tersebut dimiliki bersama oleh suatu komunitas atau masyarakat dan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi, dalam alur suatu tradisi.

Sayur pedas

Angeun lada sendiri merupakan hidangan khas masyarakat Banten yang berakar dari masyarakat Suku Sunda. Angeun lada berasal dari dua kata, yaitu angeun yang artinya sayur dan lada yang artinya pedas. Maka, hidangan tersebut dapat diartikan sebagai sayur pedas.

Bahan utama Angeun Lada biasanya terdiri dari jeroan sapi, daging sapi atau daging kambing, ikan, dengan campuran sayur. Sedangkan untuk bahan rempah yang digunakan untuk memasak hidangan tersebut yaitu cabai merah, bawang merah, bawang putih, serai, salam, lengkuas, cabai kecil, kemiri, jahe, kunyit, kencur, merica dan tomat.

Sejak 14 September 2016 silam, kuliner Angeun Lada telah terdaftar dan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud).

Yang khas dari hidangan tersebut adalah penggunaan daun walang yang dicampurkan kedalam Angeun Lada. Di mana hidangan tersebut akan mengeluarkan aroma kuat dari daun walang dan memberikan cita rasa yang sangat khas dan segar. Umumnya, daun walang masih banyak ditemukan di wilayah Pandeglang.

Sesuai dengan namanya, masakan berkuah berwarna merah pekat tersebut didominasi rasa gurih dan pedas dengan daging yang di iris kecil-kecil sebesar dadu. Dalam penyajiannya, lemak dan daging akan terlihat mengambang pada kuah Angeun Lada.

Sajian spesial

Bagi masyarakat Pandeglang, hidangan Angeun Lada merupakan makanan turun-temurun yang terus dilestarikan. Di perkotaan, hidangan tersebut sudah menjadi masakan sehari-hari baik saat sarapan, siang, maupun malam hari. Akan tetapi, bagi masyarakat pedesaan, Angeun Lada disajikan pada acara-acara tertentu mengingat bahan pokoknya merupakan barang mahal.

Baca Juga: Bandeng Bercita Rasa Kerajaan Banten

Selain itu, Angeun Lada juga merupakan menu wajib dan sajian spesial yang harus hadir saat melaksanakan berbagai perayaan di wilayah Pandeglang, salah satunya adalah Hari Raya Idul Fitri. Saat hari Lebaran, banyak masyarakat di Pandeglang dan sekitarnya menyediakan sajian Angeun Lada sebagai menu pendamping hidangan lain seperti opor dan ketupat.

Tidak hanya itu saja, Angeun Lada juga banyak dibuat saat masyarakat mengadakan hajatan, seperti khitanan maupun upacara pernikahan. Sehingga, tidak dapat dipungkiri bahwa hidangan Angeun Lada memiliki peran penting dalam masyarakat Pandeglang dan sekitarnya.

Ikuti juga info budaya dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.