Jelajahin.com, Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, PT Semen Padang, turut menjaga pelestarian songket silungkang yang merupakan songket khas dan warisan budaya dari Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar). Dukungan tersebut dibuktikan dengan pengembangan destinasi wisata kampung songket, di Desa Lunto Timur, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumbar.
Pengembangan kampung songket telah dimulai pada 25 April 2024 lalu, di mana PT Semen Padang telah melakukan seremonial Peletakan Batu Pertama Landscaping (tata ruang) kampung songket yang diberi nama Kampung Dolas Songket.
Kampung Dolas Songket merupakan apresiasi terhadap perhatian dan upaya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Dolas Songket terhadap pelestarian songket silungkang.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengungkapkan, pemberian nama Kampung Dolas Songket merupakan apresiasi terhadap perhatian dan upaya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Dolas Songket terhadap pelestarian songket silungkang.
“Pengembangan Kampung Dolas Songket meliputi, pembangunan gapura, perbaikan akses jalan, pembangunan fasilitas assembly point (titik kumpul) untuk wisatawan, hingga bantuan mesin tenun,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (24/06).
Ia menambahkan bahwa pengembangan kampung Dolas Songket yang dilakukan oleh PT Semen Padang adalah langkah strategis yang sejalan dengan semangat keberlanjutan SIG untuk menjaga eksistensi songket silungkang sebagai warisan budaya bangsa agar tetap lestari dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Dengan pendampingan secara menyeluruh akan melahirkan penenun-penenun andal yang mampu membawa songket silungkang ke kancah global dan mengharumkan nama Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Vita menyampaikan bahwa salah satu fokus SIG dalam menyusun dan menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) adalah dengan mengoptimalkan potensi sumber daya dan kearifan lokal, serta isu strategis pada suatu daerah.
“Sehingga dapat menciptakan nilai dan manfaat secara berkelanjutan,” imbuh Vita.
Dolas Songket
Sebagai informasi, Dolas Songket sendiri didirikan oleh Anita Dona Asri pada 2014 untuk memperjuangkan kelestarian songket silungkang dengan memberikan edukasi dan pelatihan menenun bagi masyarakat di desanya. Dengan ikhtiarnya itu, songket silungkang juga diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi keluarga.
Dona mengatakan bahwa saat ini, ia sudah memiliki teamwork profesional sebanyak 29 orang yang telah memiliki kemampuan menenun sejak usia remaja. Produk yang ditawarkan juga bermacam-macam, dari kain, sarung, kemeja pria dan gaun wanita, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 400 ribu-Rp 3,5 juta.
“Untuk pembelian dapat dilakukan di galeri Dolas Songket atau melalui media sosial dan marketplace. Alhamdulillah, per bulannya rata-rata ada 120 item terjual dengan peningkatan omzet sebesar 65 persen dibandingkan awal usaha,” ujarnya.
Baca Juga: Jalan-Jalan Asyik Sambil Membatik di Kampung Batik Kauman Pekalongan
Menurutnya, sejak menjalin komunikasi dengan PT Semen Padang pada akhir 2023, sejumlah bantuan telah diberikan oleh PT Semen Padang untuk mendukung pengembangan Dolas Songket, seperti pelatihan membuat desain songket berbasis digital Pada Maret 2024.
Vita pun menjelaskan, pelatihan yang diadakan PT Semen Padang sangat membantu dan membuat waktu pembuatan desain menjadi sangat cepat, dari yang awalnya butuh 7 hari dengan cara manual menjadi hanya 3 jam saja.
“Selain itu, kami juga mendapat bantuan komputer dan mesin printing. Terima kasih banyak PT Semen Padang dan SIG. Semoga terus maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Dona.
Ikuti juga info budaya dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments