Jelajahin.com, Jakarta – Di ketinggian 0 – 1300 mdpl, gugusan karst menjulang tinggi layaknya menara. Sekelilingnya tampak bukit dan sawah menghijau, melengkapi keindahan kawasan yang bergelar “The Spectacular Tower Karst”.
Kawasan tersebut merupakan salah satu daya tarik di Taman Bumi Maros-Pangkep, yang mendapat predikat karst terindah serta terluas sedunia setelah China. Tidak heran bila UNESCO meresmikannya menjadi Geopark Maros Pangkep, pada tahun 2023 lalu. Asal kata “Maros-Pangkep” berasal dari Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep, yaitu daerah definitif tingkat II di Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasinya sekitar 35 kilometer di utara kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif, berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan.
Pesona Geopark Maros-Pangkep yang telah mendunia meliputi geodiversity (keanekaragaman bumi), biodiversity (keanekaragaman hayati), dan cultural diversity (keanekaragaman budaya).
Luasnya mencapai 46.200 ha, termasuk 22.800 ha merupakan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul). Pesona Geopark Maros-Pangkep yang telah mendunia meliputi geodiversity (keanekaragaman bumi), biodiversity (keanekaragaman hayati), dan cultural diversity (keanekaragaman budaya).
Terdapat kombinasi sistem darat dan perairan pantai, dengan tiga bentang alam berupa tower karst, kompleks Bantimala Melange, dan Kepulauan Spermonde. Puncak tertinggi karst ada di sebelah timur laut, yaitu Gunung Bulusaraung mencapai 1.353 mdpl. Sementara bagian barat serta selatan terdapat dataran rendah juga kepulauan, dan bagian tengah sampai timur terhampar daerah perbukitan yang menghijau.
Warisan Prasejarah
Sekitar 70 – 135 juta tahun lalu, gempa tektonik di Asia Tenggara dan Australia menyebabkan proses evolusi di Sulawesi Selatan. Bebatuan muncul ke permukaan, merubah struktur awalnya dan membentuk gua-gua karst. Pembentukannya melalui proses pelarutan erosi selama kurun waktu yang amat panjang.

Taman Prasejarah Leang-Leang menawarkan pengalaman edukasi jejak kehidupan purbakala. Ratusan gua berbentuk horizontal maupun vertikal memiliki karakteristik speleotem, dengan aliran sungai bawah tanah terpanjang di Indonesia. Selain berfungsi sebagai akuifer, resapan air yang dihasilkan bisa menjaga keseimbangan hidrologi.
Di dalam gua terdapat peninggalan prasejarah yang masih dapat kita lihat berupa lukisan tangan, artefak batu, maupun lainnya. Cadas Theriantropik menjadi gambar yang tertua di dunia, ada pula lukisan telapak tangan dan babi rusa. Meskipun telah usang dan mengalami pelapukan karena usia, namun keberadaannya cukup membuktikan peradaban di masa lalu untuk kita ketahui.
Keanekaragaman Flora dan Fauna
Kawasan Maros-Pangkep merupakan tempat hunian istimewa bagi beberapa spesies endemik yang langka. Sekitar 740 spesies satwa liar, termasuk mamalia, burung, dan reptil, hidup berkembang biak di Rammang-Rammang. Ada pula 364 spesies endemik Sulawesi yang terlindungi. Di samping itu, jenis floranya yang khas mencakup kayu hitam Sulawesi (Diospyros celebica), sepang (Caesalpinia sappan), dan anggrek Coelogyne celebensis.

Kita juga bisa menemukan Tarsius fuscus dan kupu-kupu Throides helena di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Taman yang terkenal dengan julukan “Kingdon of Butterfly” ini memiliki 150 spesies lebih kupu-kupu yang langka dan tidak ada di tempat lain.
Wisata budaya
Kepulauan Spermonde yang ada di wilayah pesisir menawarkan bermacam destinasi yang dapat kita kunjungi. Antara lain : Pulau Kapoposang, Pulau Lanjukang, Pulau Kodingareng Keke, Pulau Samalona, dan Desa Wisata Mattiro Bone.
Pengunjung dapat menikmati berbagai macam aktivitas seperti : melihat acara atau pertunjukan budaya lokal, menyusuri keindahan alam, menyantap aneka kuliner, serta mendapat pengalaman yang sangat berkesan.

Tersedia pula fasilitas penunjang yaitu pusat informasi, panel interpretasi, museum tematik, peralatan khusus, penerjemah/juru bahasa, dan informasi media (media cetak dan media digital).
Baca Juga: Menikmati Panorama Pegunungan Karst Terbesar Kedua Dunia
Pengakuan UNESCO terhadap Taman Bumi Maros-Pangkep sebagai anggota jaringan Taman Bumi Global (Global Geopark Networks), menambah deretan prestasi keindahan Indonesia yang telah mendunia. Selain dapat meningkatkan daya tarik wisata, pencapaian tersebut mampu mempertahankan keberlangsungan ekosistem yang ada di dalamnya.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments