Jelajahin.com, Sumenep – Untuk melestarikan tradisi budaya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep kembali semarak dengan menyelenggarakan Festival Jaran Serek (kuda menari). Dimana festival tersebut menampilkan 60 ekor kuda yang dihias dengan kain-kain cantik dan pernak-pernik menarik, menari mengikuti alunan musik tradisional saronen dan dipandu oleh pelatih yang mengenakan pakaian khas Madura yakni Sakera.
Wakil Bupati (Wabup) Sumenep Dewi Khalifah mengungkapkan, pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) dan Paguyuban Jaran Serek melangsungkan festival tersebut bertujuan untuk mengajak semua elemen tidak melupakan seni dan budaya agar bersama-sama melestarikan dan mempertahankannya.
“Pemerintah dan elemen masyarakat membangun komitmen untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya itu, seiring kemajuan ilmu dan teknologi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip jelajahin.com pada Senin (20/05).
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut sebagai media edukasi kepada generasi muda terkait seni dan budaya leluhur masyarakat, sehingga menjadi motivasi untuk melestarikannya, baik dalam bentuk lomba, festival termasuk pagelaran seni dan budaya yang lain.
Hal tersebut dilakukan karena dalam era modern saat ini, perubahan masyarakat tidak hanya pola pikirnya saja, melainkan juga tentang selera budaya dan seni mengalami perubahan.
“Jika kesenian dan kebudayaan kita tidak berinovasi dan berkreasi, jangan harap budaya dan seni masyarakat Sumenep bisa langgeng dan bertahan di masa mendatang. Jadi perlu berinovasi dan berkreasi untuk mempertahankan dan melestarikannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dewi berharap masyarakat untuk memikirkan generasi penerusnya, mengingat apabila tidak ada regenerasi yang melestarikan seni budaya, tentu saja Jaran Serek punah dengan sendirinya.
“Ini salah satu tantangan bersama jika semakin berkurang generasi muda yang melanjutkan keunggulan seni dan budaya Jaran Serek ini jelas tergerus perkembangan zaman,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disbudparpora Sumenep Mohamad Iksan menyampaikan bahwa Festival Jaran Serek ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Sumenep untuk menjaga dan melestarikan seni budaya warisan leluhur.
“Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama Paguyuban Jaran Serek Pandhige tidak hanya menampilkan Jaran Serek dan musik tradisional Saronen, tetapi juga musik Tong-tong yang merupakan salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WTB) Kabupaten Sumenep dan drumband,” ujarnya.
Salah satu penonton Festival Jaran Serek Rudi pun mengatakan bahwa ia sangat senang atas terselenggaranya festival tersebut karena mengenalkan tradisi dan budaya kepada generasi muda.
“Saya senang Pemerintah Kabupaten Sumenep mengadakan banyak festival dengan tema budaya, sehingga generasi-generasi yang akan datang juga tahu kalau Sumenep kaya akan tradisi,” kata Rudi.
Balas
View Comments