Melihat Keelokan Danau Tamblingan

Memiliki pemandangan elok dan memesona, Danau Tamblingan merupakan sebuah danau berukuran sekitar 160 ha yang terbentuk di dalam sebuah kaldera gunung Batur.

Foto: Istimewa

Jelajahin.com, Jakarta – Tak dapat dipungkiri, Bali merupakan sebuah pulau yang dikenal akan keindahan alam yang indah dan elok. Dengan keindahan alam tersebut, membuat Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang paling sering dikunjungi, baik wisatawan domestic maupun mancanegara.

Tidak hanya mengandalkan keindahan pantai-pantai yang eksotis, Bali juga memiliki beragam pilihan wisata danau yang menakjubkan. Salah satu danau yang jauh dari kebisingan kota dan dipercaya memberikan kedamaian bagi siapa saja yang mengunjunginya adalah Danau Tamblingan.

Elok dan indah

Danau Tamblingan sendiri merupakan sebuah danau berukuran sekitar 160 ha yang terletak di lereng sebelah utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau tersebut merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera gunung Batur purba selain Danau Beratan serta Danau Buyan. Bersamaan dengan Danau Buyan, danau tersebut  seringkali disebut sebagai danau kembar.

Selain itu, kedua danau tersebut hanya dipisahkan oleh hutan sekitar 1 km. Bahkan, destinasi wisata tersebut telah dikelilingi oleh hutan dan pegunungan serta berada di ketinggian 1.000 mdpl, yang membuat lingkungan sekitar danau memiliki hawa sejuk dan nyaman.

Sebagai salah satu objek wisata alam, Danau Tamblingan tidak dikembangkan ke arah pariwisata modern demi menjaga kelestarian alam dan lingkungannya. Yang menjadi daya tarik utama tempat ini keelokan alamnya yang memesona. Dikelilingi oleh hutan tropis yang lebat, danau tersebut memancarkan kedamaian seiring tenangnya air di kawasan tersebut. Sehingga, tak jarang para pengunjung datang ke sana untuk menikmati keindahan sambil healing menikmati panorama yang ada.

Lalu, menikmati pemandangan matahari terbenam (sunset) di Danau Tamblingan juga menjadi pengalaman berharga tersendiri dan destinasi favorit serta surga bagi para pecinta fotografi. Selain itu, beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di sekitar kawasan danau tersebut seperti trekking di hutan dan berkemah. Daya tarik danau lainnya adalah terdapat banyak pura yang memberikan kesan magis dan memberikan kesan zaman kuno.

Untuk menikmati keelokan dan keindahan alam Danau Tamblingan, pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Lalu, danau tersebut buka selama 24 jam. namun, jika ingin menyaksikan pesona danau saat sunset, pengunjung disarankan datang pukul 05.30 Wita agar tidak ketinggalam momen.

Sejarah

Dikutip dari laman dispar.bulelengkab.go.id, diceritakan pada abad 10M sampai 14M lingkungan Danau Tamblingan awalnya merupakan pemukiman yang pusatnya berada di Gunung Lesung sebelah selatan danau.

Karena suatu alasan penduduknya kemudian berpindah ke empat daerah berbeda yang jaraknya masih berdekatan dengan areal danau. Keempat desa itu kemudian disebut Catur Desa yang berarti empat desa yakni Desa Munduk, Gobleg, Gesing, dan Umejero. Keempat desa tersebut memiliki ikatan spiritual dan memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk menjaga kesucian danau dan Pura yang ada di sekitarnya.

Nama Tamblingan berasal dari dua kata dalam Bahasa Bali yaitu Tamba berarti obat, dan Elingang berarti ingat atau kemampuan spiritual. Diceritakan dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul bahwa masyarakat di wilayah itu konon pernah terkena wabah epidemi.

Baca Juga: Menggali Makna Tradisi Potong Gigi Masyarakat Bali

Sebagai jalan keluar seseorang yang disucikan kemudian turun ke danau kecil di bawah desa untuk mengambil air untuk obat. Berkat doa dan kemampuan spiritual dia air itu kemudian dijadikan obat dan mampu menyembuhkan masyarakat desa. Kata Tamba dan Elingang inilah yang lambat laun menjadi Tamblingan.

Ikuti juga info kuliner dan budaya Jelajahin.com lainnya di TikTok.