Luncurkan WHO 2024, Pemko Langsa Kenalkan 12 Destinasi Wisata Unggulan

Pemerintah Kota (Pemko) Langsa Launching Pelaksanaan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024 Kick Off Pendampingan Sertifikasi Halal Serentak 3000 Desa Wisata se-Indonesia 2024, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Hutan Kota Langsa. Dimana kegiatan tersebut berkat kerja sama Pemko Langsa dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Langsa

Dalam sambutannya, Sekda Kota Langsa Said Mahdum Majid mengungkapkan, kita patut bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah keindahan alam yang luar biasa dengan berbagai macam tempat baik pulau-pulau besar dan kecil serta eksotis.

Terlebih dengan keragaman etnis dan budaya yang bersatu padu dalam wadah NKRI, sektor pariwisata menjadi sektor yang diandalkan dalam pembangunan Kota Langsa.

“Kota Langsa menawarkan 12 destinasi wisata unggulan, baik wisata bahari, wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner, wisata belanja, wisata agro dan ekowisata, wisata olahraga dan wisata sejarah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip jelajahin.com pada Minggu (05/05).

Oleh sebab itu, Kota Langsa sudah menjadi target dan incaran wisatawan lokal dan manca negara untuk mengunjungi Kota Langsa dengan destinasi wisatanya. Mulai dari Taman Bambu Runcing, Gedung Bale Juang yang memiliki situs sejarah, Taman Hutan Manggrove, Taman Hutan Lindung, Pulau Telaga Tujoh, Pelabuhan Kuala Langsa, Pantai Pasir Putih, Pantai Kuala Geulumpang, Pantai Kuala Parek, Mutiara Waterpark, Central Bussiness District Kuliner Langsa, serta Wisata Ecotourism Centre ff Cinta Raja (tempat migrasi 33 spesies burung dari mancanegara)

“Sebagai daerah yang dijuluki serambi Mekkah, Aceh menjadi destinasi wisata halal yang pertama,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sekda Kota Langsa menjelaskan bahwa Aceh merupakan salah satu daerah yang memiliki keistimewaan dalam keagamaan serta penerapan syariat Islam, sehingga menjadi daerah yang diprioritaskan untuk menerapkan konsep wisata halal.

“Wisata halal adalah usaha yang terus diusahakan oleh Pemerintah Aceh untuk mengokohkan simbol halal yang dimiliki oleh Aceh selama ini juga memiliki budaya yang unik, pesona alamnya yang memukau, serta cita rasa kopinya yang mendunia,” imbuhnya.

Disamping itu, pihaknya juga terus memoles destinasi wisata halal agar lebih indah, sehingga menjadi daya tarik tersendiri dan memiliki keunikan dibanding wisata daerah lain. Tentu dengan standar halal dalam makanan dan minuman dipastikan sudah memenuhi standar halal internasional.

“Kegiatan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024, dimana setiap pelaku usaha/ UMKM yang menyediakan produk makanan dan minuman serta jasa penyembelihan wajib memiliki sertifikat halal, (gratis sampai Oktober 2024),” pungkas Said.