Jelajahin.com, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) mengembangkan program Smart Fisheries Village (SFV) atau Desa Perikanan Cerdas. Salah satunya dalam bentuk eduwisata bahari di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).
Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta mengungkapkan, dengan mengusung tema belajar sambil wisata, SFV Eduwisata Bahari hadir dengan konsep wisata-edukasi sambil memberikan dampak positif bagi para pengunjung yang datang.
“SFV adalah tempat kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan inkubasi bisnis secara terpadu. Hal ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, komunitas pekerja, melestarikan lingkungan, dan menerapkan teknologi digital,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Jelajahin.com pada Rabu (11/12).
Ia berharap dengan adanya SFV Eduwisata Bahari dapat memberi manfaat bagi masyarakat umum berbagai kalangan usia dalam memberikan edukasi terkait wisata bahari.
“Disamping itu, adanya SFV Eduwisata Bahari juga dapat menjadi salah satu sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung,” tambahnya.
Rekreatif dan edukatif
Sementara itu Kepala BPPP Bitung Natalia menyampaikan bahwa pihaknya membuat SFV Eduwisata Bahari yang dikemas secara rekreatif, namun tetap memiliki unsur edukatif. Hal tersebut dilakukan berfungsi sebagai teaching factory dan inkubator bisnis bagi pelajar, masyarakat umum dan pelaku usaha dalam mendalami pengetahuan maupun mengembangkan usaha di bidang kelautan dan perikanan.
“Kita ingin membuat suasana untuk pengunjung baik itu masyarakat umum, peserta pelatihan, stakeholder, dan siapa pun yang datang itu mendapat pengetahuan terkait program prioritas KKP dengan cara yang lebih atraktif, misalnya sambil liburan. Contohnya kita punya Zona Ecobrick yang mendukung program pengolahan sampah plastik di laut. Selain itu, beberapa pelatihan juga dilaksanakan langsung di tempat ini,” ujar Natalia.
Mengusung tema belajar sambil wisata, SFV Eduwisata Bahari hadir dengan konsep wisata-edukasi sambil memberikan dampak positif bagi para pengunjung yang datang.
Lebih lanjut, Natalia mengatakan bahwa dampak positif yang dapat dirasakan sekarang yaitu peningkatan ekonomi bagi pelaku usaha seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kelompok binaan yang memasarkan produk di SFV, sekolah-sekolah yang mengadakan fieldtrip di SFV dengan membuat olahan perikanan seperti burger dan pizza tuna, maupun peningkatan PNBP dari hasil budidaya udang vanname.
“Dengan adanya SFV Eduwisata Bahari, masyarakat umum dan pelaku usaha kelautan dan perikanan mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan usaha yang lebih baik lagi dengan belajar sambil berwisata di SFV ini,” kata Natalia.
Dua fungsi
SFV Eduwisata Bahari sendiri memiliki dua fungsi utama. Pertama, sebagai teaching factory dan inkubator bisnis bagi pelajar, masyarakat umum, dan pelaku utama/pelaku usaha yang ingin berlatih serta mengembangkan usaha di bidang kelautan dan perikanan.
Kedua, sebagai tempat edukasi wisata bahari untuk memberikan pembelajaran dan pengetahuan bagi sekolah-sekolah seputar dunia kelautan dan perikanan serta menjadi destinasi wisata bagi masyarakat umum.
Baca Juga: Tradisi Tangkap Ikan dengan Janur
Terdapat berbagai fasilitas di beberapa zona SFV ini. Mulai dari Zona Budi Daya, Zona Penangkapan Ikan, Zona Ecobrick, Zona Pengolahan Hasil Perikanan (PHP), dan Zona Permesinan.
Sedangkan di Zona Wisata terdapat taman rastrelliger yang ramah lingkungan, fasilitas fieldtrip untuk anak-anak sekolah, cooking class, serta destinasi wisata untuk instansi mitra kerja maupun masyarakat umum.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments