Jelajahin.com, Jakarta – Hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) menjadi hari libur nasional yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia untuk memeringati Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan pada 17 Agustus 1945 silam di Jakarta. Di mana proklamasi tersebut sebagai tanda bahwa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.
Jakarta menyimpan banyak destinasi wisata sejarah khususnya terkait perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah untuk meraih kemerdekaannya.
Di sisi lain, Jakarta juga menyimpan banyak destinasi wisata sejarah khususnya terkait perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah untuk meraih kemerdekaannya. Destinasi wisata apa saja yang dimaksud? Berikut beberapa tempat yang menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau Munasprok berlokasi di Jalan Imam Bonjol 1, Menteng, Jakarta. Sebelum menjadi Munasprok, bangunan tersebut merupakan kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda. Ia merupakan seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang mempunyai peranan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Di mana ia mengizinkan rumahnya dijadikan tempat perumusan teks proklamasi Indonesia.
Munasprok sendiri memiliki 4 ruang pameran inti. Ruangan pertama adalah ruang pra-proklamasi naskah proklamasi. Ruangan kedua adalah ruang perumusan nashkah proklamasi. Ruangan ketiga adalah ruang pengesahan atau penandatanganan naskah proklamasi. Ruangan keempat adalah ruang pengetikan naskah proklamasi.
Tugu Proklamasi
Tugu Proklamasi merupakan tugu peringatan proklamasi kemerdekaan yang berada di kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Dulunya, di lokasi tersebut merupakan rumah dari Soekarno. Sang Proklamator membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di teras depan rumahnya, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.
Pada kompleks tersebut terdapat monumen dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar karya I Nyoman Nuarta yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Di tengah-tengah dua patung proklamator terdapat patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan susunan dan bentuk tulisan mirip dengan naskah proklamasi asli yang diketik oleh Sayuti Melik dan tanda tangan asli Bung Karno dan Bung Hatta.
Gedung Joang 45
Berlokasi di Jalan Menteng Raya Nomor 31, Jakarta, Gedung Joang 45 atau Museum Joang 45 menyimpan beragam catatan sejarah mengenai peristiwa-peristiwa penting menjelang Kemerdekaan.
Awalnya, Gedung Joang 45 adalah Hotel Schomper yang dibangun sekitar tahun 1920-1938 oleh L.C. Schomper, seorang warga keturunan Belanda. Namun pada detik-detik kemerdekaan, gedung tersebut diambil alih pemuda Indonesia, lalu dijadikan tempat pelatihan dan pendidikan politik yang diadakan bagi sejumlah tokoh pemuda yang berperan di era kemerdekaan, seperti Sukarni, Chaerul Saleh, A.M Hanafi dan Adam Malik. Mereka lebih dikenal sebagai ‘Pemoeda Menteng 31’ yang menjadi aktor dibalik penculikan Soekarno, Hatta dan Fatmawati ke Rengasdengklok sehari sebelum kemerdekaan.
Baca Juga: Jejak Sejarah di Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende
Selain itu, di museum tersebut juga dapat dijumpai jejak perjuangan kemerdekaan RI dengan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia. Mulai dari mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2, dan Mobil Peristiwa Pemboman di Cikini. Lalu, ada pula koleksi foto-foto dokumentasi, lukisan dan diorama yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945-1950-an. Bahkan, beberapa tokoh perjuangan juga ditampilkan dalam bentuk patung-patung dada.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments