Jelajahin,com, Jakarta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis berharap ekowisata mangrove dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang mendukung pengembangan Desa Wisata Bantan Tengah.
Hal tersebut disampaikan oleh taf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Johansyah Safri, dalam acara Soft Opening Ekowisata Sungai Liong, Gerakan Pangan Murah, dan Deklarasi Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Desa Bantan Tengah, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada Senin (30/09).
Johansyah mengungkapkan bahwa Pemkab Bengkalis akan terus mendorong semua pihak untuk berkontribusi dalam mengelola, merawat, dan menjaga keberlangsungan ekosistem hutan mangrove.
“Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem terpenting bagi kita yang berada pada kawasan pesisir ini. Selain sebagai destinasi wisata, hutan mangrove juga memiliki potensi besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, turut mengendalikan perubahan iklim, serta mendukung keragaman biota laut.,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Pemkab Bengkalis akan terus mendorong semua pihak untuk berkontribusi dalam mengelola, merawat, dan menjaga keberlangsungan ekosistem hutan mangrove.
Ia menambahkan, konsep ekowisata yang ditawarkan diharapkan dapat menumbuhkan optimisme dan memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Tidak banyak kabupaten seperti kita yang memiliki kawasan mangrove yang luas dan sebagian besar masih dalam kondisi baik. Hal ini menjadikan Kabupaten Bengkalis sebagai wilayah penting dalam perlindungan mangrove alami yang masih tersisa di Indonesia,” tambahnya.
Pemkab Bengkalis sangat mendukung serta mendorong komitmen semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan kontribusi nyata pariwisata yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun kelestarian lingkungan menuju pariwisata berkelanjutan.
“Kami optimistis, kedepannya, apabila ekowisata mangrove Sungai Liong ini dikelola secara baik, ianya pasti akan berdampak pada peluang peningkatan kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi lokal secara inklusif dan merangsang berbagai potensi lain yang dimiliki oleh Desa Bantan Tengah nantinya,” ujarnya.
Johansyah pun berharap agar konsep ekowisata yang ditawarkan oleh Desa Bantan Tengah nantinya hendaknya dapat menumbuhkan optimisme dan memperkuat komitmen bersama dalam menjaga berkelanjutan lingkungan.
“Yang pada gilirannya akan membuka pintu luas untuk peluang ekonomi bagi masyarakat lokal, sehingga sejalan dengan visi dan tujuan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Gerakan Pangan Murah
Selain pembukaan ekowisata, kegiatan tersebut juga mencakup Gerakan Pangan Murah yang bertujuan membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau. Sebanyak 1.000 bibit cabai diberikan kepada kelompok tani sebagai upaya mendukung ketahanan pangan.
“Manfaatkan bibit ini dengan baik. Berbelanjalah sesuai kebutuhan dan bukan hanya berdasarkan keinginan, mengingat pentingnya peran aktif masyarakat dalam menghadapi tantangan inflasi,” jelasnya.
Baca Juga: Pesona Maldives Ala Kota Batam
Pemkab Bengkalis juga melaksanakan deklarasi sukses Lima Pilar STBM yang diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Deklarasi ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat secara mandiri guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Harapan kami, deklarasi ini dapat memotivasi masyarakat untuk menerapkan perilaku higienis dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Bengkalis,” ujarnya.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments