Mengenal 5 Macam Batik Nusantara

Batik merupakan kekayaan yang dimiliki Indonesia dan setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Berikut 5 motif batik khas Nusantara.

Foto: Istimewa

Jelajahin.com, Jakarta – Sebagaimana diketahui, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Peringatan tersebut merujuk pada ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.

Batik sendiri merupakan satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia dan sudah dikenal di berbagai penjuru dunia sebagai warisan yang sangat berharga. 

Batik sendiri merupakan satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia dan sudah dikenal di berbagai penjuru dunia sebagai warisan yang sangat berharga. Menariknya, batik Indonesia memiliki banyak corak yang tentunya mengandung makna dan filosofi dari berbagai adat istiadat. Bahkan di setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas motif batik.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 motif batik Nusantara yang perlu Anda ketahui.

Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

Motif batik tujuh rupa dari Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alam. Pada umumnya, batik Pekalongan menampilkan bentuk motif bergambar hewan atau tumbuhan. Motif-motif tersebut diambil dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis cina. Pasalnya, dulu Pekalongan adalah tempat transit para pedagang dari berbagai negara. Sehingga, akulturasi budaya itulah yang membuat batik Pekalongan sangat khas dengan alam, khususnya motif jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, motif pisan bali dan motif lung-lungan.

Motif Batik Mega Mendung (Cirebon)

Motif batik Mega Mendung cukup sederhana namun memberi kesan mewah. Motif mendung di langit mega yang berwarna cerah inilah yang membuat batik Mega Mendung sangat cocok dipakai orang tua maupun anak muda, baik perempuan maupun laki-laki.

Foto: Istimewa

Selain itu, motif batik tersebut juga dipercaya melambangkan pemberian harapan akan turunnya hujan yang sangat penting untuk menyuburkan pertanian.

Motif Batik Sasirangan (Banjarmasin)

Bagi masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan, motif Batik Sasirangan memiliki makna yang mendalam yaitu menjahit bersama-sama. Makna tersebut mencerminkan proses pembuatan batik secara manual oleh para pengrajin.

Foto: Istimewa

Teknik pembuatan batik tersebut terbilang kompleks dan memerlukan banyak tahapan pewarnaan. Peralatan yang digunakan pun cukup unik, yaitu menggunakan kain pembatas yang diyakini berasal dari tali atau benang dengan ukuran tertentu, bukan malam atau lilin serta canting seperti batik umumnya. Batik Sasirangan sendiri mulai dikenal sejak abad ke-12, pada masa kerajaan Dipa di Kalimantan Selatan.

Motif Batik Kapal Sanggat (Jambi)

Motif Batik Kapal Sanggat melambangkan perjalanan hidup yang penuh liku-liku, tantangan, dan rintangan. Kapal Sanggat sendiri mencerminkan kehidupan yang tidak selalu mulus, tetapi dapat dihadapi dengan keteguhan dan tekad yang kuat.

Foto: Istimewa

Masyarakat Jambi mengartikan motif tersebut dengan kalimat “Berlayar sampai ke pulau, berjalan sampai ke tujuan.” yang artinya kita tidak boleh mengejar sesuatu setengah-setengah dan harus tuntas dalam mencapai tujuan. Motif tersebur biasanya dilukiskan dengan bentuk kapal dan juga bintang-bintangan laut seperti kepiting, ubur-ubur dan berbagai jenis ikan.

Motif Batik Ulamsari Mas (Bali)

Sangat cantik, motif ini pada umumnya berwarna dasar hitam. Lalu di atasnya berpadu warna coklat, merah, biru, hijau, dan lain-lain. Motif utamanya adalah ikan dan udang yang berdampingan. Makna di baliknya adalah mata pencaharian kebanyakan masyarakat Bali yang bekerja sebagai nelayan.

Foto: Istimewa

Baca Juga: Tradisi Pembersihan Diri Masyarakat Bali

Tapi ada makna lain yang lebih filosofis, yaitu usaha masyarakat yang hidup di pesisir pantai untuk mencapai kesejahteraan. Bahwa tiap orang harus berusaha dan tidak bermalas-malasan agar bisa makmur.

Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.