Jelajahin.com, Jakarta – Sebagaimana diketahui, Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur (Jatim) tepatnya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dengan ragam daya tarik salah satunya hutan bambu di tengah kota. Menariknya, lebih dari 115 jenis bambu terpelihara dengan baik di sana dan menjadikannya desa tersebut sebagai salah satu destinasi ekowisata yang selalu menarik minat kunjungan wisatawan.
Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur (Jatim) tepatnya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dengan ragam daya tarik salah satunya hutan bambu di tengah kota.
Local Champion yang juga Sekretaris Desa Sanankerto Khafid Muzadi mengungkapkan, Desa Wisata Sanankerto juga terkenal dengan sumber mata air di kawasan ekowisata Boon Pring. Tak hanya sebagai penjaga kelestarian sumber mata air, keberadaannya turut mengaliri persawahan milik warga.
“Jika berkunjung pada musim-musim ramai, wisatawan juga dapat menikmati atraksi khas Tari Topeng Malangan atau Tradisi Selamatan di Bulan Suro dengan arak-arakan tumpeng dari Balai Desa menuju Boon Pring,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (26/09).
Ia menambahkan bahwa berbagai interaksi budaya dan beragam permainan tradisional saat ini juga terus dikembangkan sebagai atraksi di Desa Wisata Sanankerto, tepatnya di Kampung Dolanan.
“Sejumlah produk khas seperti carang mas, opak, rambut nenek, keripik tempe, minuman jamu, kerajinan bambu, dan batik adalah sedikit di antara produk-produk kuliner dan UMKM, yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” tambahnya.
Tantangan
Meski memiliki berbagai potensi, Khafid melanjutkan bahwa Desa Wisata Sanankerto memiliki berbagai tantangan dalam pengembangannya. Terutama dalam penguatan tata kelola kelembagaan yang melibatkan seluruh unsur.
Mulai dari pemerintah desa, hingga masyarakat serta penguatan kelembagaan BUMDES sebagai pengelola unit usaha di bidang pariwisata. Tantangan regenerasi juga harus dimulai agar pengembangan pariwisata dapat terus berkelanjutan.
Penyelenggaraan Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) dari Kemenparekraf yang sebelumnya dilaksanakan di Desa Wisata Sanankerto menjadi program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
Menurutnya, Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) sebagai program pengembangan desa wisata menjadi jembatan komunikasi antar lembaga dan masyarakat.
“KSW 5.0 sangat membantu kami menguatkan sisi kelembagaan sehingga local champion sebagai motor penggerak dapat menyatukan berbagai unsur kelembagaan seperti BUMDES, Pokdarwis, UMKM, agar memiliki satu misi dalam pengembangan desa wisata,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia berharap pengaruh positif yang diberikan KSW 5.0 mampu membuat pengembangan pariwisata Sanankerto lebih terkoordasi dengan baik.
Baca Juga: Petualangan di Hutan Bertabur Cahaya
“Semoga KSW semakin didekatkan lagi kepada masyarakat desa wisata karena semua desa wisata pasti ingin mendapatkan pendampingan KSW 5.0,” ujarnya.
Sebagai informasi, KSW 5.0 merupakan program konkret dari Kemenparekraf yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) penggerak pariwisata tapi lebih jauh dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta penjualan produk-produk wisata dan ekonomi kreatif di desa wisata.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments