Balutan Keindahan dan Legenda Cinta

Selain menjadi tempat bersantai dan melepas penat, kawasan wisata Situ Patenggang juga memiliki beragam aktivitas seru yang sayang untuk dilewatkan.

Foto: Dok.wonderfulimages.kemenparekraf.go.id

Jelajahin.com, Jakarta – Sudah tidak diragukan lagi, kawasan Ciwidey yang berada di Kabupaten Bandung merupakan destinasi favorit keluarga di akhir pekan (weekend) untuk berlibur maupun mencari suasana tenang dan sejuk. Bahkan, Ciwidey juga terkenal dengan beragamnya destinasi wisata seperti wisata kuliner hingga wisata alam.

Salah satu destinasi wisata yang tak luput selalu dikunjungi oleh para wisatawan lokal, luar daerah, dan mancanegara adalah Situ Patenggang. Karena tidak hanya menawarkan pemandangan semata, Situ Patenggang juga menyimpan legenda yang melambangkan keabadian cinta dari sepasang kekasih dalam mencari cinta.

Daya tarik

Situ Patenggang atau Situ Patengan merupakan sebuah danau vulkanik yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan yang terletak di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk luas Situ Patenggang sekitar 63 hektar, serta total luas cagar alamnya mencapai 121 hektar.

Situ Patenggang atau Situ Patengan merupakan sebuah danau vulkanik yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan yang terletak di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut.

Daya tarik utama dari Situ Patengganggang adalah pemandangan danau yang indah dan memesona. Hal itu terlihat dari jernihnya air danau, dikelilingi bukit-bukit hijau, dan adanya hutan pinus yang menambah suasana sejuk dan segar di kawasan tersebut.

Selain menjadi tempat bersantai dan melepas penat, kawasan wisata tersebut juga dapat dijadikan tempat aktivitas seru seperti mendatangi spot batu cinta, mengunjungi pulau asmara, berkeliling danau dengan perahu, memancing ikan, berkuda, bermain sepeda air, menelusuri perkebunan teh, hingga hingga mencicipi kuliner di restoran yang menyerupai kapal pinisi.

Foto: Dok.wonderfulimages.kemenparekraf.go.id

Tidak hanya itu saja, bagi Anda yang menyukai berburu foto indah juga dapat dilakukan di Situ Patenggang karena terdapat banyak spot foto yang menarik dan instagramable. Bahkan, jika Anda beruntung dapat mengabadikan momen di sana ditemani kabut indah yang memukau di sekitar danau.

Untuk menikmati keindahan dan keseruan di Situ Patenggang, pengunjung akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 30.000 per orang (lokal) dan Rp 135.000 per orang (mancanegara). Sedangkan untuk tiket perahu sebesar Rp 30.000 per orang (lokal) dan Rp 100.000 per orang (mancanegara), perahu keliling danau Rp 450.000 dengan kapasitas 15 orang, dan sepeda air sebesar Rp 40.000. Selain itu, jam operasional Situ Patenggang buka mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

Legenda cinta

Di balik keindahannya, Situ Patenggang juga memiliki mitos kisah percintaan yang terus dipercaya hingga kini. Di mana, kisah romantis tersebut melibatkan Ki Santang dan Dewi Rengganis. Nama Situ Patenggang sendiri berasal dari bahasa Sunda yaitu pateangan-teangan yang berarti saling mencari.

Foto: Dok.wonderfulimages.kemenparekraf.go.id

Konon, dikisahkan ada pasangan kekasih bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis saling dimabuk cinta. Setelah sekian lama berpisah, mereka saling mencari. Sang putra prabu dan putri titisan dewi itu pun akhirnya bertemu disuatu tempat dan memadu janji yang sekarang dinamakan Batu Cinta.

Baca Juga: Daya Tarik dan Legenda Telaga Warna

Sang Dewi Rengganis pun meminta kekasihnya untuk membuatkan danau beserta perahu untuk dinaiki mereka berdua. Singkat cerita, maka terbentuklah Situ Patenggang dikenal hingga saat ini. Perahu Ki Santang pun kini dipercaya menjadi pulau Asmara (pulau Sasaka) yang berbentuk hati yang berada di tengah Situ Patenggang.

Maka, tak jarang para muda mudi yang berkunjung ke Situ Patenggang berharap memiliki cinta abadi bak cinta dari Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Ikuti juga info kuliner dan budaya Jelajahin.com lainnya di TikTok.