5 Destinasi Pantai Berpasir Timbul Estetik

Indonesia memang terkenal sebagai negara kepulauan dan diberkahi keunikan pasir yang timbul di tengah laut saat air surut. Berikut 5 destinasi wisata tersebut.

Foto: Istimewa

Jelajahin.com, Jakarta – Sejak lama, Indonesia memang terkenal sebagai negara kepulauan, yang menempati urutan ke-6 pulau terbanyak di dunia. Sehingga tidak heran bila mayoritas wisata menyinggung mengenai kemaritiman, dengan segala daya tariknya. Keindahan setiap pulau pun seakan tiada habis pembahasan, mulai dari pemandangan maupun keanekaragaman biota laut, semua nampak indah nan selaras bersama alam. Salah satu hal yang menakjubkan ialah adanya pasir timbul di tengah laut.

Keberadaan pasir di tengah laut berupa hamparan daratan, yang muncul ketika air laut sedang berada pada fase surut. Saat itu akan terlihat seperti pulau kecil, berpasir putih yang halus dikelilingi oleh lautan luas. Pijakan kaki seperti berada di tumpukan debu tebal, dengan desir ombak kecil menyerbu di kanan maupun kiri tepinya. Lantas, pantai apa saja yang memiliki keunikan pasir yang timbul di tengah laut? berikut, Jelajahin.com akan menyajikan 5 destinasi pantai berpasir timbul estetik yang ada di Indonesia.

Pulau Nailaka

Pulau Nailaka merupakan salah satu pulau tak berpenghuni di Kepulauan Banda, Maluku Tengah. Keadaan tersebut membuat tenang, tanpa khawatir terganggu dari keramaianan sekitar, hanya perlu perbekalan seperlunya.

Memiliki garis pantai memanjang, berbalut pasir putih halus, membuat langkah kaki bebas bergerak. Kejernihan airnya pun masih terjaga, sehingga pengunjung bisa melihat keindahan dasar laut berupa terumbu karang beserta ikan yang berkoloni. Untuk menikmati pasir timbul yang berada di tengah laut, pengunjung harus menuju ke Tanjung Tenusan.

Tanjung Tenusan merupakan lengkungan pasir putih yang muncul ketika air laut surut, menyerupai pulau kecil, dengan panjang sekitar 100 – 150 meter persegi. Di tempat ini, pengunjung dapat melakukan aktivitas snorkeling ataupun diving. Namun, pasir akan kembali tertutup setelah 30 menit oleh laut yang pasang, lalu menyatu sebagaimana lautan dalam.

Lokasi Pulau Nailaka berada di utara Pulau Run, bisa dicapai melalui cara serupa dari Ambon. Pertama, menggunakan motor laut fiber selama sekitar 1 jam dengan kisaran biaya Rp 800.000 hingga Rp 1.000.000. Meskipun cukup mahal, tapi pengunjung akan diajak singgah ke destinasi lain seperti Pulau Ai atau Pulau Run, selama sehari.

Kedua, melalui publik boat Pulau Run seharga Rp 35.000 /orang, berdurasi 1,5 sampai 2 jam perjalanan. Setelah itu menggunakan ketinting, dari Pulau Run menuju Pulau Nailaka dengan biaya Rp 30.000 hingga Rp 50.000 /sekali jalan.

Pantai Ngurtafur

Pantai Ngurtafur berada di Pulau Woha bagian dari Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Berasal dari bahasa Kei, kata “ngur” berarti pasir dan “tafur” artinya timbul. Jadi, pengertian dari Ngurtavur atau Ngurtafur ialah pasir timbul. Sebab di pantai ini terdapat hamparan pasir sepanjang kurang lebih 2 kilometer dan lebar 7 meter, yang akan muncul ke permukaan ketika air laut sedang surut.

Pantai NgurtafurFoto Istimewa

Pasirnya membentang antara dua sisi pantai, seolah membelah lautan. Pengunjung dapat berjalan santai di tengahnya, sambil merasakan hembusan angin yang menyapu garis pantai. Aktivitas lain bisa juga dilakukan, berenang atau snorkeling. Pada musim tertentu, kawanan burung pelikan terlihat hendak bermigrasi dari Australia, menambah eksotisme alam.

Rute perjalanan ke Ngurtafur bila dari Jakarta, bisa menggunakan pesawat terbang dengan tujuan Bandara Karel Sadsuitubun di Kota Langgur, selama sekitar 5 jam. Sesampainya di bandara, lalu ke Pelabuhan Ohoi Debut memakai ojek atau taksi. Lantas, berlayarlah menggunakan kapal sewaan selama 1 – 1,5 jam.

Pasir Timbul Pulau Mansuar

Kepulauan Raja Ampat selalu berhasil memikat para wisatawan datang, gugusan pulau yang menghijau berpadu dengan pasir putih serta perairan jernih. Sebut juga terumbu karang serta ikan warna-warni yang hidup di dalamnya, turut menambah deret keindahan Papua. Tak terkecuali dengan Pulau Mansuar. Selain memiliki pemandangan yang eksotis, fenomena unik lainnya berupa kemunculan pasir timbul di tengah laut.

Saat air laut dalam keadaan surut, hamparan pasir sepanjang sekitar 150 meter muncul ke permukaan, serupa daratan. Pengunjung bisa berjalan bertelanjang kaki, untuk merasakan sensasi halusnya pasir putih yang diinjak. Bisa juga menyelami alam bawah lautnya dengan snorkeling maupun diving, sebab airnya yang sejernih kristal tentu sayang bila dilewatkan.

Pasir Timbul Pulau MansuarFoto Istimewa

Kemunculan pasir timbul tersebut terjadi selama jangka waktu tiga kali dalam sehari, berdurasi 30 menit. Tepatnya pada pagi hari pukul 06.00, siang hari pukul 11.00, dan sore hari pukul 15.00 waktu setempat. Jadi, pengunjung harus memastikan datang tepat waktu sesuai dengan kemunculannya, agar tidak melewatkan fenomena langka itu.

Rute perjalanan dari Jakarta ataupun Bali menggunakan pesawat tujuan ke Sorong. Selanjutnya dari Pelabuhan Sorong menuju ke Waisai menggunakan kapal, selama sekitar 2 – 3 jam bergantung kecepatannya. Akhirnya, dari Waisai bisa berlabuh ke Pulau Mansuar, menggunakan speedboat sekitar 30 menit hingga 1 jam.

Pulau Dodola

Berada paling utara Indonesia, Pulau Dodola terletak di Kabupaten Pulau Morotai, Kepulauan Halmahera, Maluku Utara. Menyandang gelar sebagai mutiara di bibir pasifik, Pulau Dodola mempunyai pasir putih yang halus. Selain ranting dan dedaunan berguguran, hampir tak ada sampah berserakan. Tidak mengherankan bila kualitas airnya jernih, sehingga terumbu karang dan kawanan ikan dapat terlihat jelas hidup di dalamnya.

Pulau DodolaFoto Istimewa

Di pulau ini, terdapat Dodola Besar dan Dodola Kecil, berjarak hanya sekitar 500 meter. Keduanya akan menyatu saat air laut sedang keadaan pasang, lalu terpisah apabila dalam fase surut. Fenomena pasir timbul pun muncul ketika air surut, terbentuknya hamparan pasir putih yang terbentang antara Dodola Besar dan Dodola Kecil. Dalam kurun waktu pukul 10.30 hingga 19.00, pengunjung bisa leluasa menikmati senja terbenam.

Apabila ingin melihat langsung kemurnian Pulau Dodola, bisa melalui jalur udara dengan pesawat terbang dari Ternate menuju Pulau Morotai. Selanjutnya, perjalanan dari Kota Daruba dengan speedboat menuju ke Dodola, selama kurang lebih 30 menit.

Pulau Nain

Sulawesi Utara terkenal dengan adanya taman Nasional Bunaken, yang masuk dalam wilayah “segitiga terumbu karang”. Selain berhasil menghipnotis pengunjung dengan panorama alam  bawah lautnya, ada pula pulau yang pasirnya timbul di bagian tengahnya. Pulau Nain namanya, berada di ujung utara Taman Nasional Bunaken. Secara administratif, berada di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.

Pulau NainFoto Istimewa

Perairannya jernih, gradasi warna biru kehijauan, membuat bebatuan karang di dalamnya nampak jelas dengan mata telanjang. Tercatat ada390 spesies terumbu karang, serta berbagai spesies ikan, moluska, mamalia laut, bahkan reptil, menghuni perairan sekitar pulau.

Fenomena pasir timbul terjadi ketika air laut sedang surut sekaligus saat musim bulan bersinar terang. Namun apabila senja mulai menampakkan diri, air laut pun akan kembali pasang, menenggelamkan gundukan pasir yang semula timbul.

Baca Juga: 5 Wisata Seru di Situbondo

Untuk mencapai Pulau Nain, perjalanan bisa ditempuh dari Bandara Sam Ratulangi, Manado menuju pelabuhan Marina Bay, berkendara dengan taksi atau ojek berdurasi kurang lebih 1,5 jam. Terus naik perahu kecil sampai Pulau Nain (Bungin), menggunakan perahu kecil, hanya beberapa menit.

Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.