Jelajahin.com, Jakarta – Bicara tentang kuliner Indonesia tentu tidak akan habisnya untuk dibahas. Tak terkecuali Kabupaten Jember yang berada di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Jember sendiri berbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggi dan Kabupaten Bondowoso. Tidak hanya dikenal dengan kuliner khasnya seperti Nasi Langi, Pecel Gudeg, Pecel Pincuk, dan Pia Tape, Jember juga memiliki minuman legendaris nikmat dan menyehatkan yaitu Wedang Cor.
Wedang Cor sendiri merupakan minuman berbahan dasar tape ketan hitam atau hijau, susu, gula, dan jahe. Tidak hanya menjadi minuman semata, lebih jauh lagi Wedang Cor juga sudah menjadi simbol budaya kehidupan di daerah tersebut yang dinamis.
‘Adonan semen’
Dari namanya saja terbilang unik, penggunaan nama cor tentu kita akan teringat dengan aktivitas yang biasa dilakukan dalam membuat sebuah bangunan yang menggunakan semen dan pasir. Akan tetapi, nama tersebut disulap menjadi sebuah minuman hangat dan sehat bagi tubuh.
Penamaan cor sendiri berasal dari warna putih cenderung abu-abu pada wedang yang terjadi saat proses pembuatan memiliki kesamaan seperti adonan cor semen. Sehingga, masyarakat Jember menyebutnya dengan Wedang Cor.
Penamaan cor sendiri berasal dari warna putih cenderung abu-abu pada wedang yang terjadi saat proses pembuatan memiliki kesamaan seperti adonan cor semen.
Namun, saat minuman tersebut sudah masuk ke mulut, para penikmat Wedang Cor akan merasakan rasa manis tape dan susu, dan sensasi hangat sedikit pedas dari jahe bersatu padu menciptakan kesegaran bagi tubuh.
Untuk menikmati wedang tersebut, terdapat dua cara yang kerap dilakukan masyarakat sekitar. Pertama adalah mengaduknya sehingga ketan yang melayang bisa ikut diseruput bersama susu jahe. Kedua, adalah dengan menyendok ketan yang tenggelam di dasar gelas tanpa diaduk terlebih dahulu.
Tidak hanya itu saja, Wedang Cor juga kerap dijadikan minuman tepat untuk penghangat diri saat hujan atau udara dingin dan teman bersantai bagi masyarakat sekitar.
Pelopor
Wedang Cor sendiri pertama kali dikenal sekitar tahun 90-an dan masih eksis hingga saat ini. Minuman hangat khas Jember tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Mbah As. Berlokasi di Jalan Singosari, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Warung Mbah As selalu menjadi pilihan para pelanggan dari dalam maupun luar kota untuk sekadar merasakan kehangatan segelas Wedang Cor.
Warungnya pun terbilang sangat sederhana, di mana Warung Mbah As memanfaatkan sebuah pos serta hanya di isi meja dan bangku kayu seadanya. Pada bagian depan dan sampingnya pun terlihat hamparan gelaran tikar untuk pengunjung yang ingin lesehan ditemani penerangan yang temaram.
Akan tetapi, kondisi warung tersebut tidak menyusutkan para penikmat Wedang Cor untuk menikmatinya bersama gorengan yang tersedia di warung tersebut. mulai dari tempe goreng, pisang goreng, bakwan goreng, atau makanan kecil lainnya.
Baca Juga: Eksotisme Fulan Fehan di Timur Indonesia
Warung Mbah As buka mulai pukul 16.00 sore sampai pukul 24.00 dini hari. Sedangkan untuk menikmati segelas Wedang Cor, Anda cukup merogoh kocek antara Rp 7.000-Rp 10.000 saja. Cukup terjangkau bukan?
Ikuti juga info budaya dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments