Jelajahin.com, Jakarta – Menjadi dewasa merupakan tahap yang penting khususnya bagi seroang pria. Pada tahap tersebut, seorang pria akan mengalami perkembangan identitas dan mulai mengeksplorasi apa yang menjadi tujuan dan masa depannya. Hal itu pulalah yang membuat Indonesia mempunyai banyak tradisi untuk menyambut tahapan dewasa tersebut. Salah satu tradisi yang sudah mendunia dan sudah dikenal banyak orang adalah Fahombo atau tradisi lompat batu yang dilakukan oleh Suku Nias, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Tradisi Fahombo biasanya dilakukan oleh para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu untuk menunjukkan bahwa mereka yang dianggap sudah memasuki tahap dewasa.
Desa yang hingga kini melakukan tradisi tersebut adalah Desa Bawomatalu. Di mana Desa Bawomatalu merupakan salah satu desa adat di Kabupaten Nias Selatan dan terkenal sangat kental dengan tradisi Fahombo. Dalam bahasa Nias, Bawomataluo sendiri memiliki arti sebagai bukit matahari. Hal tersebut dikarenakan letak desa tersebut yang berada di atas bukit dengan ketinggian 324 meter di atas permukaan laut yang dibangun berabad-abad lalu. Selain ditampilkan sebagai acara adat, tradisi lompat batu tersebut juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana.
Perang
Dilihat dari sejarahnya, Fahombo pertama kali muncul karena seringnya terjadi peperangan antarsuku di Tanah Nias. Saat itu, setiap kampung memiliki banteng yang terbuat dari batu atau bambu setinggi 2 meter. Oleh karena itu, untuk memenangkan peperangan antar suku, maka setiap pasukan harus memiliki kemampuan untuk melompati benteng tersebut.
Tradisi Fahombo dilakukan hanya oleh para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu yang mencapai setinggi 2-2,5 meter dan tebal 40 cm.
Sehingga, pada akhirnya mereka secara khusus untuk memiliki kemampuan tersebut dan mereka membuat tumbukan batu yang berguna untuk melatih fisik terutama dalam melompat.
Setelah masa perang tersebut berakhir, tradisi Fahombo Batu pun tetap dipertahankan menjadi suatu tradisi dan berkembang menjadi ritual atau media bagi para pemuda untuk menunjukan bahwa dia sudah benar-benar dewasa. Akan tetapi, tradisi Fahombo tersebut tidak dilakukan semua masyarakat Nias, tetapi hanya dilakukan oleh kampung-kampung tertentu saja.
Menjadi dewasa
Umumnya, tradisi Fahombo dilakukan hanya oleh para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu yang mencapai setinggi 2-2,5 meter dan tebal 40 cm. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa mereka itu sudah pantas untuk dianggap dewasa secara fisik. Dari tradisi tersebut terlihat pula kekuatan dan ketangkasan para pemuda yang melakukannya.
Selain itu, tradisi tersebut juga sebagai lambang transisi dari masa remaja ke dewasa serta menandai peralihan dari tingkat ketergantungan menjadi kemandirian dan dianggap matang untuk menjadi pembela kampungnya jika ada konflik dengan warga desa lain. Tidak hanya itu saja, tradisi Fahombo juga sebagai sarana penghormatan terhadap leluhur, keberanian dalam menghadapi tantangan hidup, serta persatuan dalam menjaga keutuhan masyarakat.
Mengingat begitu tingginya tingkat prestisius dari tradisi ini, maka setiap pemuda dalam masyarakat Nias melakukan latihan sejak berumur 7 tahun. Sesuai pertumbuhan anak tersebut, mereka akan terus berlatih melompati tali dengan ketinggian yang terus bertambah sesuai usia. Akhirnya, latihan tersebut akan dibuktikan pada tradisi Fahombo.
Sebelum melakukan tradisi Fahombo, biasanya para pemuda akan menjalani persiapan dan ritual khusus disamping melakukan latihan yang intensif untuk membangun kekuatan dan keterampilan yang diperlukan.
Baca Juga: Menyibak Keanggunan Istana Maimun
Selama masa persiapan, pemuda tersebut juga menjalani serangkaian ritual adat yang melibatkan penyembelihan hewan, pemberian sesajian, dan berdoa untuk mendapatkan berkat dan perlindungan dari leluhur. Dari tradisi Fahombo kita dapat melihat arti sebuah keberanian, kekuatan, serta kegigihan dalam menghadapi rintangan hidup dibalut keindahan budaya masyarakat Nias.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments