Jelajahin.com, Jakarta – Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau). Biasanya, embung menampung air hujan di musim hujan dan lalu digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau.Bahkan, embung juga digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, hingga pengairan. Tidak hanya itu saja, fungsi embung juga bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Salah satu embung yang menjadi destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah Embung Nglanggeran,
Berlokasi di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, embung tersebut menawarkan pemandangan yang menakjubkan serta suasana yang menenangkan hati dan pikiran bagi siapa saja yang berkunjung kesana. Beralamat lengkap di Desa Nglanggeran Wetan, Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Embung Nglanggeran dulunya adalah bukit bernama Gunung Gandu. Kemudian, bukit tersebut digali menjadi danau buatan di Gunung Kidul yang bisa mengairi tanaman di daerah sekitarnya, seperti kebun buah durian dan kelengkeng.
Indah dan tenang
Embung Nglanggeran merupakan embung pertama di DIY yang dibangun pada pertengahan 2012 dan diresmikan oleh Gubernur DIY pada tanggal 19 Februari 2013. Waduk mini yang memiliki luas sekitar 0,34 hektare dan berada di ketinggian 495 mdpl tersebut menjadi primadona para pemburu suasana sunrise (matahari terbit) maupun keindahan sunset (matahari tenggelam) yang sayang untuk dilewatkan.
Disarankan, pengunjung Embung Nglanggeran datang sebelum sunrise dan sunset untuk mendapatkan pemandangan maksimal. Dari lokasi tersebut, Anda juga dapat melihat panorama perbukitan Gunung Api Purba di sebelah utara dan hamparan dataran zona Ledok Wonosari, serta zona Pegunungan Sewu Gunungkidul.
Embung Nglanggeran menjadi primadona para pemburu suasana sunrise (matahari terbit) maupun keindahan sunset (matahari tenggelam) yang sayang untuk dilewatkan.
Air di embung didominasi warna biru kehijau-hijauan dan terbilang jernih serta bersih. Karena kebersihannya tersebut dipercaya memberikan rasa tenang dan damai ditemani suasana sejuk khas pegunungan. Sehingga tak heran kalau objek wisata ini berhasil menyabet penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik 2021 oleh UNWTO (The World Tourism Organization) milik PBB.
Aktivitas lain yang bisa Anda lakukan di embung tersebut adalah piknik dan camping (berkemah) untuk melihat keindahan Kota Wonosari pada malam hari, melakukan jogging dan trekking ditemani keindahan alam sekitar, berburu spot foto menarik dan estetik, serta menikmati hasil kebun warga lokal.
Untuk fasilitas pendukung pun terbilang cukup lengkap. Mulai dari gazebo dan area piknik yang nyaman, warung makan lokal, tangga pendakian yang ramah untuk pengunjung dengan segala usia, lahan parkir luas, rumah pohon, musala, toilet dan kamar mandi umum, dan area trekking maupun jogging.
Untuk mencapai lokasi tersebut, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum dari pusat kota Yogyakarta menuju Wonosari. Perjalanan menuju Embung Nglanggeran biasanya akan memakan waktu sekitar 1-1,5 jam dengan kondisi jalan yang cukup baik.
Baca Juga: Menikmati Panorama Gunung di Embung Kledung
Embung Nglanggeran buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga 17.00 WIB. Saat akhir pekan, embung tersebut buka selama 24 jam. Sedangkan harga tiket masuknya pun terbilang cukup terjangkau, yakni Rp 10.000 per orang.
Ikuti juga info kuliner dan budaya Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments