Jelajahin.com, Jakarta – Aceh atau yang sering disebut dengan kota Serambi Mekah bukan hanya dikenal sebagai pusat keagamaan penting di Indonesia, akan tetapi juga dikaruniai sejumlah destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Salah satu tempat wisata yang wajib Anda kunjungi ketika menyambangi Aceh adalah Pulau Rubiah.
Penamaan pulau tersebut berasal dari seorang sosok penting di Aceh yaitu Cut Nyak Rubiah atau Siti Rubiah. Wanita tersebut merupakan salah seorang tokoh yang pertama kali membawa ajaran Islam ke Aceh. Ia juga merupakan istri dari Teuku Ibrahim dari Pulsu Iboih. Untuk menghormati jasa Siti Rubiah, maka pulau tersebut diberi nama Pulau Rubiah.
Penamaan pulau tersebut berasal dari seorang sosok penting di Aceh yaitu Cut Nyak Rubiah atau Siti Rubiah.
Sampai akhir hayatnya, Siti Rubiah tinggal di pulau tersebut dengan para santrinya, dan makamnya pun ada di pulau yang sama. Tak jarang, beberapa wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut untuk melakukan ziarah ke makam Siti Rubiah.
Surga tersembunyi
Memiliki luas wilayah sekitar 2.600 hektare, Pulau Rubiah merupakan salah satu destinasi wisata tersembunyi yang terletak di Kota Sabang, Aceh. Pulau tersebut dikenal dengan keindahan bawah lautnya yang memukau. Bahkan, Pulau Rubiah menjadi surga tersebunyi bagi para pecinta diving (menyelam) karena memiliki terumbu karang dan biota laut yang beragam.
Selain surga bagi para penyelam, Pulau Rubiah juga menjadi tempat favorit bagi pecinta snorkeling. Bermodalkan air yang jernih dan terumbu karang warna-warni, menjadikan aktivitas snorkeling di Pulau Rubiah sangat seru dan menyenangkan. Terlebih, berenang di sekitar terumbu karang yang indah sambil melihat ikan-ikan berwarna di bawah laut adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Tidak hanya menawarkan keindahan bawah laut, pantai di Pulau Rubiah juga terbilang sangat indah dan sangat cocok untuk menghabiskan waktu bersantai bersama teman maupun keluarga. Pantai-pantai di pulau tersebut terbilang sangat tenang dan cocok untuk berjemur atau sekadar bersantai menikmati keindahan alam. Jika beruntung, pengunjung juga bisa melihat penyu hijau bertelur di pantai.
Karantina haji
Selain menyajikan keindahan alam, Pulau Rubiah juga terdapat bangunan bekas karantina haji. Karantina haji merupakan bangunan asrama haji di zaman kolonial Belanda pada tahun 1920. Pulau Rubiah tersebut dijadikan sebagai tempat karantina bagi jamaah haji yang baru pulang dari Mekkah. Oleh karena itu, karantina haji Pulau Rubiah adalah objek bersejarah dalam riwayat perjalanan haji Indonesia dan merupakan pusat karantina haji pertama di Indonesia.
Saat ini, tempat karantina tersebut terbengkalai tanpa ada perhatian dan menjadi saksi sejarah karena menjadi bangunan tua yang begitu mewah pada masanya. Tak ada salahnya, jika Anda mengunjungi bekas tempat karantina haji pada masa lalu tersebut yang lokasinya tidak jauh dari dermaga Pulau Rubiah.
Baca Juga: Meneropong Pesona Masjid Raya Baiturrahman
Pulau Rubiah juga berlokasi di kawasan Pulau Weh yang dikenal sebagai pulau terbesar di kota Sabang, Aceh. Memiliki jarak sekitar 350 meter dari pantai Iboih atau kurang lebih 23,5 meter dari Pulau Weh. Pengunjung yang ingin mendatangi Pulau Rubiah bisa mengunjungi Pulau Weh terlebih dahulu dengan melalui Pelabuhan Ulee Lheue dari kota Banda Aceh.
Terdapat dua transportasi yang bisa digunakan oleh para wisatawan yaitu kapal ferry atau speedboat. Kemudian ketika sampai di Pulau Weh pengunjung harus melanjutkan perjalanan ke Pantai Iboih dan menyebrang kawasan pulau menggunakan perahu motor, speedboat, atau angkutan umum.
Ikuti juga info kuliner dan wisata Jelajahin.com lainnya di TikTok.
Balas
View Comments