Di ujung barat Pulau Jawa terdapat sebuah warisan dunia yang dilindungi UNESCO pada tahun 1991, sebab di sanalah Badak Jawa atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) bertahan hidup. Selain itu, di Taman Nasional Ujung Kulon yang luasnya mencapai 122.956 hektare menjadi habitat tumbuhan dan satwa khas negeri tropis. Sebagian kawasannya berupa ekosistem hutan hujan tropis, dengan sekira 700 jenis tumbuhan yang dilidungi dan lebih dari 300 jenis hewan dari berbagai famili.
Memang tidaklah mudah ataupun cepat mencapai Ujung Kulon yang berada di Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten ini. Jika ditempuh dari Jakarta dengan rute Merak, lalu keluar tol di Serang Timur, dilanjutkan ke Jalan Pandeglang terus ke Labuan dan berakhir di Sumur dengan jarak tempuh 228 km menggunakan mobil.
Taman Nasional Ujung Kulon yang luasnya mencapai 122.956 hektare menjadi habitat tumbuhan dan satwa khas negeri tropis
Tiket masuk ke Taman Nasional dapat diperoleh melalui kantor Balai Taman Nasional di Labuan atau di pos Tamanjaya. Fasilitas penginapan terdapat di desa Tamanjaya, Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang.
Menikmati udara pagi yang cerah mempunyai ketenangan tersendiri, ditemani luasnya pantai indah nan alami, dengan hamparan pasir putih serta jernihnya laut. Kawasan perairan di Ujung Kulon mencapai 44.337 hektar, dijadikan sebagai destinasi wisata bahari, sementara 40.000 hektar lainnya dihuni Badak Jawa.
Wisata Sejarah
Pulau Panaitan merupakan pulau yang terletak paling barat di Ujung Semenanjung Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang dipisahkan oleh sebuah selat sempit. Di pulau ini terdapat Arca Ganesha serta benda peninggalan sejarah lainnya yang mempunyai nilai historis sangat tinggi dan merupakan peninggalan zaman hindu kuno, tepatnya di Puncak Gunung Raksa. Selain itu, pantai di Pulau Panaitan berbatu dan berpasir putih dengan terumbu karang indah di dalamnya.
Ada juga Pulau Handeuleum terletak di antara gugusan pulau-pulau kecil yang berada di ujung timur laut pantai Semenanjung Ujung Kulon. Luas Pulau Handeuleum ± 220 hektar, dikelilingi oleh hutan mangrove. Pada bagian hulu sungai terdapat rute jalan setapak yang melintasi tumbuhan bambu menuju air terjun bertingkat.
Baca Juga: Tumpeng Sewu, Jauhkan Mara Bahaya dengan Ritual Makan Bersama
Sementaa lokasi wisata yang terdapat resto hanya di Pulau Peucang. Meski menu yang ditawarkan terbatas dan harga tidak begitu bersahabat, namun paling ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun turis asing. Pulau dengan luas ± 450 hektar ini difasilitasi dengan penginapan, dermaga, pusat informasi, dan sebagainya.
Objek wisata menarik lainnya terdapat di Tamanjaya, antara lain Kampung Nelayan Cibanua, Curug Paniis, sumber air panas Cibiuk, dan Owa Jawa di Curug Cikacang. Sedangkan fasilitas akomodasi yang terdapat di Tamanjaya antara lain penginapan Sundajaya, penyewaan perahu/kapal, perkumpulan pemandu wisata (guide local), dan pusat pembuatan souvenir patung badak.
Lokasi Taman Ujung Kulon memang jauh dari perkotaan, maka segala keperluan harus disiapkan sedari mula. Di Desa Sumur masih bisa ditemukan pasar, rumah makan, mini market, dan mesin ATM.
Menyaksikan satwa langka hidup di habitat aslinya seperti Badak Jawa tentu suatu hal yang unik dan menarik. Populasinya yang semakin sedikit mengingatkan kita untuk turut melindungi dan menjaga warisan asli Indonesia agar tidak punah. Dapatkan info menarik Jelajahin.com di TikTok.
Balas
View Comments