Pelabuhan Bakauheni Lampung merupakan pintu gerbang untuk menginjakkan kaki di Pulau Sumatera melalui jalur laut. Jika kita menyeberangi Selat Sunda dengan kapal fery dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Bakauheni, sekitar sepuluh menit menjelang sandar dari kejauhan akan tampak bangunan Menara Siger yang menjadi ikon Provinsi Lampung.
Menara tersebut tammpak kokoh dan anggun dengan warna dominan kuning keemasan juga merah membalut siger sebagai mahkota yang kerap digunakan untuk melengkapi pakaian adat Lampung dalam berbagai perayaan tradisional.
Berlokasi di ketinggian 110 meter di atas permukaan laut dan menghadap ke perairan Selat Sunda, obyek wisata ini menawarkan pesona keindahan alam yang teduh dan memanjakan mata. Jaraknya hanya sekitar 500 m dari Pelabuhan Bakauheni, tepatnya berada di Jl. Lintas Sumatera, Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Pada 2008 Gubernur Lampung Sjahroedin ZP meresmikan bangunan ikonik yang menjadi kebanggaan masyarakat Lampung.
Dari ketinggian 110 m, pengunjung dapat menyaksikan keindahan Selat Sunda, perbukitan, dan hiruk-pikuk di Pelabuhan Bakauheni
Perjalanan dari arah Kota Bandar Lampung menuju lokasi dapat ditempuh sekitar satu jam melalui jalan tol sejauh 78 km. Adapun dari Kota Kalianda, Lampung Selatan jaraknya hanya sekitar 31 km melalui Jalan Lintas Sumatera dengan waktu tempuh 30 menit.
Pada bangunan megah ini terdapat bagian pucuk menara yang tampak menjulang tinggi dan kiri kanannya diapit oleh tiga kelopak lancip. Dua lantai pertama di bagian dasar bangunan dilapisi dengan kaca-kaca untuk memberikan penerangan alami ke dalam bangunan. Dari anjungan Menara Siger pengunjung dapat melepas penat sambil menyaksikan panorama laut yang menawan, kawasan perbukitan yang hijau oleh wilayah perkebunan, serta hiruk-pikuk terompet kapal dan lalu lalang kendaraan di Pelabuhan Bakauheni yang selalu sibuk.
Pemandangan di waktu pagi dari lokasi ini menyuguhkan pesona matahari terbit yang dapat dijadikan spot foto menarik. Demikian pula waktu senja saat matahari terbenam dengan panorama yang tak kalah indahnya.
Tak hanya keindahan alam, obyek wisata ini juga memberikan informasi tentang sejarah Provinsi Lampung dan adat istiadat setempat untuk menambah wawasan. Pengunjung dapat mengenal lebih jauh tentang khazanah budaya Lampung, data geografi, demografi, maupun benda-benda bersejarah mengenai provinsi yang berada paling ujung di selatan Sumatera.
Setiap pengunjung dikenakan biaya tiket masuk Rp 5.000 dan biaya parkir kendaraan untuk mobil sebesar Rp 10 ribu dan motor Rp5 ribu. Jadi tunggu apa lagi. Ayo ramai-ramai melancong ke Lampung.
Balas
View Comments