Gabus Pucung, Kuliner Nikmat dan Sehat dari Betawi

Gabus Pucung tercatat sebagai salah satu dari 96 warisan budaya Indonesia dan satu dari delapan warisan yang berasal dari DKI Jakarta.

Bagi masyarakat Betawi yang tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya mungkin sudah tidak asing lagi dengan masakan Gabus Pucung. Gabus pucung adalah sajian ikan gabus berkuah hitam yang mirip seperti kuah rawon. Kuah hitam nya sendiri berasal dari pucung atau nama lainnya adalah kluwek.

Menariknya, Gabus Pucung juga tercatat sebagai salah satu dari 96 warisan budaya Indonesia dan satu dari delapan warisan yang berasal dari DKI Jakarta. Warisan budaya Betawi selain gabus pucung adalah upacara atau ritual Babarit, nasi uduk, sayur besan, kerak telor, roti buaya, bir pletok, dan seni tradisi Blenggo.

Menurut sejarah, keberadaan kuliner sayur gabus pucung sendiri berawal dari ketidakmampuan masyarakat Betawi di zaman kolonial Belanda untuk mengkonsumsi ikan budidaya yang mahal, seperti ikan mas, mujair dan bandeng.

Akan tetapi, agar tetap dapat mengkonsumsi ikan, masyarakat Betawi kemudian memilih ikan gabus sebagai makanan yang jauh lebih murah. Terlebih untuk jenis ikan gabus terbilang mudah ditemui di daerah rawa-rawa, empang, dan sungai.

Seiring berjalannya waktu ikan gabus menjadi sebuah komoditi yang langka di daerah Jakarta, hal ini dikarenakan banyaknya alih fungsi lahan rawa-rawa dan persawahan menjadi gedung-gedung tinggi dan perumahan.

Nikmat dan kaya manfaat

Soal rasa, masakan Gabus Pucung di dominasi rasa gurih, manis, dan sedikit rasa asam yang berasal dari rempah-rempah. Mulai dari lengkuas, kunyit, jahe, dan bawang merah, lalu direbus dalam santan kelapa hingga matang. Perlu diingat, Gabus Pucung akan terasa pahit jika terjadi kesalahan dalam hal memasak karena dalam proses pembuatan gabus pucung tidak semua kluwek dapat digunakan. Biasanya untuk menghasilkan cita rasa yang lezat orang betawi memilih kluwek yang berwarna coklat atau hitam,

Baca Juga: Tumpeng Sewu, Jauhkan Mara Bahaya dengan Ritual Makan Bersama

Dalam penyajiannya, terdapat dua cara penyajian masakan Gabus Pucung.  Ada yang disajikan dengan ikan gabusnya digoreng terlebih dulu, serta ada pula ikannya dioven kering.  Hal tersebut dilakukan untuk menjaga tekstur ikan tetap terjaga dan tidak hancur saat di masak.

Seiring perjalanannya, kuliner tersebut mungkin akan sulit Anda ditemukan di Jakarta. Namun tidak usah khawatir, para penikmat bisa lebih mudah menemukan warung kuliner Gabus Pucung di wilayah pinggiran Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor.

Selain nikmat, kuliner Gabus Pucung juga dikenal sebagai panganan sehat karena ikan gabus dikenal memiliki berbagai manfaat. Ikan Gabus merupakan jenis ikan air tawar umumnya hidup diarea sungai, sawah, dan danau yang memiliki kandungan nutrisi seperti protein (25,2 gram), kalori (69 gram), lemak (1,7 gram), zat besi (0,9 miligram), fosfor (76 miligram), kalsium (62 miligram), vitamin A (150 miligram), vitamin B (0,04 miligram), dan air (69 gram).

Oleh karena itu, masakan dari ikan gabus dipercaya dapat membantu proses pemulihan, merawat daya tahan tubuh dan mencegah malnutrisi, baik untuk penyembuhan luka, pemulihan pasca operasi, meningkatkan albumin, menjaga keseimbangan cairan tubuh, baik untuk pertumbuhan otot.

Tidak hanya itu saja, masakan ikan gabus juga baik untuk ibu hamil, penderita diabetes, nutrisi tambahan bagi anak penderita Autis, kemudian, kesehatan mata, pertumbuhan tulang dan gigi, menambah berat badan, mengurangi pembengkakan pada tubuh, serta menjaga daya tahan tubuh.